-->
Freebitcoin

An Inconvenient Sequel: Truth to Power (2017)

- Senin, Juni 05, 2017
Sinopsis Film - An Inconvenient Sequel: Truth to Power (2017) merupakan skuel film dokumenter dari film sebelumnya yang berjudul "An Inconvenient Truth" yang telah dirilis pada tahun 2016 silam, menceritakan tentang isu perubahan iklim (pemanasan global). Isu tersebut menjadi trending topik di berbagai belahan dunia. Tidak terkecuali di Amerika Serikat yang merupakan salah 1 Negara Adidaya di dunia. Isu ini sering dianggap sebagai berita hoax terbesar abad ini.
Sinopsis Cerita An Inconvenient Squel: Truth to Power (2017)
Al Gore adalah seorang mantan wakil presiden di era Bill Clinton yang menyadari kalau isu ini bukan sekedar berita hoax semata. Berawal dari pengalaman pribadi masa lalaunya, yang membuat ia kini menjadi seorang aktivis pro lingkungan. Ia kini tengah gencar menyerukan akan betapa besar dampak dari pemanasan global ini kepada kehidupan manusia yang sekarang dan akan mendatang. Khususnya bagi warga Amerika Serikat.

Amerika Serikat merupakan kontributor tertinggi dalam urusan pemanasan global. Tak kurang dari 25% dari total keseluruhan karbondioksida di planet ini disumbang oleh Amerika. Hal ini tentu disadari betul oleh Al Gore, namun tidak dengan kebanyakan warga Amerika itu sendiri.

Pemberitaan di media yang kurang dan simpang siur serta beberapa kepentingan elit politik menjadi sumber permasalahannya. Media sering mendoktrin para warga Amerika dengan isu ini adalah suatu kebohongan. Pun dengan para staf Gedung Putih yang tidak pro lingkungan. Bahkan mereka memutar balikkan fakta yang terjadi sebagai suatu kejadian yang lumrah terjadi.

Namun, alam berkata lain. Akibat yang ditimbulkan panas bumi tersebut sangat banyak dan beragam. Contohnya yakni melelehnya es di kutub utara dengan sangat cepat yang mengakibatkan beruang kutub kehilangan tempat tinggalnya. Akibat lain yang ditimbulkan karena melelehnya es tersebut yakni naiknya permukaan laut, yang mengakibatkan beberapa pulau kecil tenggelam. Al Gore menceritakan, di masa depan, daratan Amerika Serikat pun akan tenggelam jika pemanasan global tidak dihentikan. Salah satu tempat penting yang akan  tenggelam jika pemanasan global berlanjut yakni gedung World Trade Center atau WTC yang terkenal dengan sebutan gedung 9/11.

Penelitian mengenai pemanasan global sebenarnya sudah dilakukan oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat yang bernama Roger Revelle. Roger Revelle merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan hubungan antara kadar karbondioksida dengan naiknya suhu bumi. Pengukuran kadar karbondioksida tersebut dilakukan dengan sangat ketat dan tekun mulai tahun 1957 selama berpuluh-puluh tahun. Roger melepaskan balon pengukur ke udara setiap hari dan menjelaskan penelitiannya dalam bentuk diagram yang sangat spesifik. Penelitian Roger akhirnya terbukti saat ini dengan meningkatnya suhu di seluruh permukaan bumi.

Di dalam film juga dijelaskan bahwa daratan menyimpan panas bumi, namun lautan tidak. Sehingga pada suatu saat tertentu udara laut dan udara daratan bertemu, akan terjadi bencana seperti badai Huricane yang sangat merusak bila terjadi di daratan. Dalam kurun waktu 1996-2006, banyak sekali terjadi badai Huricane di Amerika Serikat dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Badai seperti ini sangat berbahaya dan mampu menelan banyak jiwa.

Selain panas bumi yang meningkat dan ancaman badai Huricane, pemanasan global juga mengakibatkan kadar air hujan meningkat. Namun peningkatan tersebut terjadi secara tidak merata di permukaan bumi. Di sebuah tempat, hujan bisa terjadi dengan sangat derasnya hingga mengakibatkan banjir serta tanah longsor. Namun di propinsi sebelahnya, hujan bisa tidak turun sama sekali berbulan-bulan sehingga terjadi kekeringan yang membuat tanah retak-retak. Akibat pemanasan global, siklus air menjadi labil dan tidak teratur. Hal ini berarti tingkat resiko bencana banjir bertambah.

Fenomena lain yang menandakan naiknya suhu bumi yakni naiknya jangkauan terbang nyamuk ke kota-kota yang beberapa puluh tahun lalu tidak terjangkau. Sejak meningkatnya suhu bumi, udara yang lebih tinggi menjadi lebih hangat bagi nyamuk sehingga nyamuk dapat terbang lebih tinggi.

Al Gore juga menjelaskan bagaimana teknologi yang berkembang pesat berpengaruh terhadap pemanasan bumi. Pada jaman dahulu, kita melakukan segala-galanya dengan cara tradisional atau tanpa mesin. Namun kini, kita sangat bergantung pada mesin. Bahkan dalam berperang pun, kita menggunakan tenaga penghancur luar biasa yang sangat merusak, yakni bom atom. Tak dapat disangkal, penggunaan teknologi manusia seperti nuklir turut meningkatkan resiko perusakan lingkungan menjadi semakin tinggi. Semakin tinggi teknologi, tanggung jawab manusia seharusnya juga bertambah tinggi bukan malah sebaliknya.

Di dalam sebuah penelitian yang ditampilkan, Amerika Serikat merupakan kontributor pemanasan global yang paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh teknologi yang digunakan Amerika Serikat merupakan yang paling canggih, seperti banyaknya pengguna kendaraan bermotor dan berdirinya pabrik-pabrik yang turut menyumbang terhadap pemanasan global. Meski sulit diterima, namun kenyataan bahwa kemajuan teknologi tidak selalu diiringi dengan penanganan lingkungan yang baik harus diterima oleh masyarakat Amerika Serikat.

Al Gore tak hentinya menjelaskan bagaimana akibat dari pemanasan global tak bisa dihindari oleh manusia. Di dalam presentasinya, mantan presiden Amerika Serikat ini menjelaskan bahwa kita ibarat katak yang terperangkap di dalam sebuah teko pemanas yang ditutup. Kita tidak bisa kabur dari bumi sebagai tempat hidup. Hanya bumi lah pilihan kita untuk tinggal dan menyelamatkan bumi dari pemanasan global merupakan satu-satunya jalan jika kita ingin umat manusia berlanjut.

Di akhir film, ditampilkan beberapa kalimat yang seharusnya menggugah perasaan kita sebagai nenek moyang dari generasi setelah kita. Kita harus menghargai generasi selanjutnya dan memberikan mereka kesempatan hidup di lingkungan yang baik. Bagaimana jika di masa depan anak dan cucu kita bertanya, mengapa dulu kita tidak menyelamatkan bumi selagi masih bisa? Kita harus peduli terhadap mereka. Karena itulah, kita wajib menyelamatkan bumi

Sinopsis / Cerita An Inconvenient Sequel: Truth to Power (2017)

Film 'An Inconvenient Squel: Truth to Power' adalah film dokumenter Amerika tahun 2017 yang disutradarai oleh Bonni Cohen dan Jon Shenk tentang misi lanjutan mantan Presiden Amerika Serikat Al Gore untuk memerangi perubahan iklim.

Detail Crew & Cast An Inconvenient Sequel: Truth to Power (2017)

Genre : Documenter
Sutradara : Bonni Cohen, Jon Shenk
Penulis Naskah Skenario : 
Produksi : Actual Films. Participant Media
Distributor : Paramount Pictures, United International Pictures
Rilis : 28 Juli 2017 (USA)
Durasi : 100 menit
Negara : Amerika Serikat (USA)
Bahasa : English

Artis Pemeran / Pemain :

Al Gore
Barack Obama
Donald J. Trump

Trailer Film An Inconvenient Sequel: Truth to Power

 

Start typing and press Enter to search